Posted by
Unknown
|
0
comments
Sabda Rasulullah SAW tentang Akhlak
Sabda Rasulullah SAW
tentang Akhlak
Untuk
keamanan, kebahagiaan dan kedamaian hidup di dunia dan Akhirat, manusia perlu
model atau contoh untuk diikuti.
Justeru
manusia, walaupun telah ALLAH bekalkan fitrah ingin mencintai dan dicintai
tidak akan dapat melakukannya dengan sempurna jika tidak ada contoh.
Begitulah
rahmat dan kasih sayang ALLAH. Sentiasa menunjukkan jalan-jalan keselamatan
buat hamba- hamba-Nya. Tinggal lagi apakah manusia itu mahu atan tidak mahu
mencontohinya, itu sahaja.
Maka
atas dasar itu dengan rahmat ALLAH, Dia telah mengutuskan seorang manusia
bernama Muhammad bin Abdullah sebagai Rasul-Nya di atas muka bumi
ini 1400 tahun yang lampau.
ALLAH
telah lengkapkan Rasul itu dengan sifat yang sempurna lahir dan batin.
ALLAH
telah memelihara peribadinya daripada sebarang kesalahan dan cacat-cela, agar
dia menjadi contoh yang agung kepada manusia lain.
Dengan
segala pemeliharaan itu maka jadilah Rasulullah SAW manusia yang paling tinggi akhlaknya.
Sama
ada akhlak dengan ALLAH maupun akhlak sesama manusia.
Oleh
itu tidak heranlah jika ALLAH sendiri memuji Rasulullah SAW dalam Al Quran
dengan firman-Nya:
"Sesungguhnya
engkau (Muhammad) mempunyai akhlak yang sangat agung." (Al Qalam: 4)
Al
hasil, terbentuklah Rasulullah SAW itu sebagai insan kamil yang menjadi lambang
segala kebaikan.
Nabi
Muhammadlah manusia yang paling sempurna.
Seluruh
himpunan sifat baik telah dipakaikan oleh ALLAH pada diri Rasulullah SAW.
Itulah
gambaran betapa kasih dan sayangnya Rasulullah SAW kepada seluruh makhluk.
Bukan
saja kepada manusia bahkan juga kepada binatang.
Bukan
saja kepada orang Islam tetapi juga kepada yang bukan Islam.
Maka
atas dasar itulah ALLAH SWT telah menegaskan dalam Al Quran bahwa kedatangan
Rasulullah SAW itu adalah sebagai pembawa rahmat.
Firman
ALLAH:
"
Dan tidak Kami utuskan engkau (Muhammad) melainkan untuk rahmat kepada sekalian
alam." (Al
Anbia: 107) .
Rasulullah
SAW juga pernah bersabda:
"Sesungguhnya
aku diutuskan untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia."(Riwayat
Malik)
Di
sini saya hanya ingin menggambarkan tentang kasih sayang, iaitu satu aspek
daripada akhlak Rasulullah SAW yang sangat perlu untuk manusia.
Setidak-tidaknya untuk keselamatan mereka di dunia walaupun tidak di Akhirat.
Kasih sayang Rasulullah SAW terhadap manusia tidak ada tandingannya. Mari kita
lihat bukti bagaimana dan betapa kasih sayang Rasulullah SAW melalui dua sudut.
Jika
kita membaca Al' Quran dan meneliti Hadis Rasulullah SAW, maka kita akan dapati
betapa Rasulullah SAW itu sangat pengasih sekalipun kepada anak kecil ataupun
binatang.
Di
antara ayat Quran yang menunjukkan betapa tingginya rasa kasih Rasulullah
SAWitu ialah sewaktu ALLAH SWT berfirman:
"Telah
datang kepada kamu seorang Rasul dari kalangan kamu sendiri. Berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang Mukmin." (At Taubah: 128)
Dalam
ayat yang lain ALLAH SWT telah berfirman:
"Maka
dengan rahmat ALLAH-lah kamu dapat berlaku lemah-lembut dan kasih sayang pada
mereka. "(Ali
Imran: 159 )
Allah
berfirman lagi:
"Dan
jikalau kamu berkasar dan berkeras hati nescaya mereka akan menjauhkan diri
darimu. "(Ali Imran: 159)
Di
antara Hadis yang menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Rasulullah SAW
ialah:
"Barang
siapa yang tidak mengasihi manusia, dia tidak dikasihi ALLAH. "(Riwayat
At Termizi)
"Kasihilah
siapa sahaja yang ada di bumi nescaya akan mengasihi kamu siapa-siapa sahaja
(malaikat) yang di langit." (Riwayat
Abu Daud)
"Sebaik-baik
manusia ialah orang yang memberi manfaat pada manusia (termasuk meratakan kasih
sayang).
Sebaik-baik
manusia ialah mereka yang paling baik akhlaknya (kasih sayang kepada orang
lain)." (Riwayat
At Tabrani)
"Berbaktilah
kepada kedua ibu bapa kamu, maka akan. berbakti anak-anak kamu kepada kamu
(termasuk memberi kasih sayang)." (Riwayat Al Hakim)
"Sesungguhnya
orang yang paling hampir dengan tempatku di kalangan kamu ialah yang paling
cantik akhlaknya, mereka menghormati orang lain dan mereka senang bermesra dan
dimesrai. Orang Mukmin itu ialah yang mudah mesra dan dimesrai, dan tiada
kebaikan pada mereka yang tidak boleh bermesra dan dimesrai. Dan sebaik-baik
manusia ialah yang banyak memberi manfaat kepada manusia." (Riwayat Al Hakim dan Al
Baihaqi)
"Sesiapa
yang tidak mengasihi orang kecil kami, sedangkan dia tahu kewajipan sebagai
orang besar kami maka bukanlah dia dari golongan kami." (Riwayat Al Bukhari)
"Siapa
yang berbuat baik (beri kasih sayang) kepada anak yatim lelaki atau perempuan,
adalah aku dan dia di dalam Syurga seperti dua ini (ditunjukkan dua jarinya
yang dirapatkan)." (Riwayat
Al Hakim)
“Orang
mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. “ (Riwayat Abu Dawud, Ahmad dan
At-Tirmidzi )
“Penyebab
utama masuknya manusia ke surga adalah bertakwa kepada Allah dan kebaikan
akhlaknya. “ (
Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
“Sesungguhnya
orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya dari pada hari
kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya.” ( Riwayat At-Tirmidzi )
“Saya
menjamin sebuah rumah yang paling tinggi tingkatannya di sorga bagi orang-orang
yang berbudi pekerti. “ (
Riwayat At-Tirmidzi )
“Sesungguhnya
orang mukmin dengan akhlaknya yang baik akan mendapatkan kedudukan yang sama
dengan orang yang (rajin) melaksanakan puasa dan shalat malam. “ (Riwayat Abu Dawud)
"Barangsiapa
yang menghindari perdebatan dalam keadaan ia bersalah nescaya Allah akan
membangunkan untuknya sebuah rumah di sekitar syurga. Barangsiapa yang
menghindari perdebatan dalam keadaan ia benar niscaya Allah akan membangunkan
untuknya sebuah rumah di tengah-tengah surga. Dan barangsiapa yang baik
akhlaknya niscaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di ketinggian
surga. (HR.Abu
Dawud, Ath-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
Rasulullah
SAW bersabda, maksudnya:
“Manusia
yang paling dikasihi Allah ialah orang yang memberi manfaat kepada orang lain
dan amalan yang paling disukai oleh Allah ialah menggembirakan hati orang-orang
Islam atau menghilangkan kesusahan daripadanya atau menunaikan keperluan
hidupnya di dunia atau memberi makan orang yang lapar. Perjalananku bersama
saudaraku yang muslim untuk menunaikan hajatnya, adalah lebih aku sukai
daripada aku beriktikaf di dalam masjid ini selama sebulan, dan sesiapa yang
menahan kemarahannya sekalipun ia mampu untuk membalasnya nescaya Allah akan
memenuhi keredhaannya di dalam hatinya pada hari Qiamat, dan sesiapa yang
berjalan bersama-sama saudaranya yang Islam untuk menunaikan hajat saudaranya
itu hinggalah selesai hajatnya nescaya Allah akan tetapkan kakinya(ketika
melalui pada hari Qiamat) dan sesungguhnya akhlak yang buruk akan merosakkan
amalan seperti cuka merosakkan madu.” (Riwayat Ibnu Abi Dunya)
Allah
SWT berfirman :“ Dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari ( perbuatan-perbuatan
) keji dan mungkar. “ (
Al-Ankabut : 45 )
Subhanallah
!
Jika
shalat seseorang itu belum mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka
shalatnya baru sebatas olah raga.
Ia
telah shalat, namun shalatnya belum memperbaiki akhlaknya.
Dalam
sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman :
“
Sesungguhnya Aku menerima shalat dari seseorang yang mengerjakannya dengan
khusyuk karena kebesaran-Ku, dan ia tidak mengharapkan anugerah dari shalatnya
karena sebagai hamba-Ku (makhluk-Ku), dan ia tidak menghabiskan waktu malamnya
karena bermaksiat kepada-Ku, menghabiskan waktu siangnya untuk berdzikir
kepada-Ku, mengasihi orang miskin, ibnu sabil, mengasihi anda dan menyantuni
orang yang sedang terkena musibah.
”Ingatlah,
bahwa seluruh aturan syariat Islam terdapat akhlak didalamnya.
Dapatkah
anda menyaksikan adanya hubungan antara ibadah (shalat) dan akhlak (rendah hati
dan kasih sayang)? Ingatlah, jika shalat anda belum memberikan nilai-nilai
kasih sayang terhadap sesama manusia, maka anda belumlah memetik buah shalat
anda secara sempurna.
"Sesungguhnya
di kalangan kamu yang lebih dikasihi ALLAH ialah mereka yang senang bermesra
dan dimesrai. Sebaliknya yang paling dibenci ALLAH ialah mereka yang suka
menabur fitnah dan memecah belahkan persaudaraan."
Semoga
kita bisa mengambil Hikmah dari catatan ini
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes
ini bermanfaat.
0 comments: