Posted by
Unknown
|
0
comments
Pohon Iman
Pohon Iman
Keimanan
yang kokoh menjadi perisai bagisetiap muslim. Dan hal ini hendaknya menjadi
sebuah kelaziman. Sehingga keimananitu betul-betul bak perisai kuat untuk
menahan lajunya serangan musuh yangsenantiasa datang silih berganti. Perisai
ini wajib selalu berada di tangansetiap muslim. Ia tak boleh lepas sekejappun.
Apalagi hilang, tak berketentuanarah.
Keimanan
yang diumpamakan perisai itu berawal dari kekuatan tauhid yangtertanam dalam
sanubarinya. Tauhid yang kuat dan bersih dari berbagaipenyimpang. Ia diasaskan
dari kalimat yang baik (kalimatun thayyibah)yang terikat dalam jiwanya. Kalimat
yang baik dari kekuatan tauhid ini lantaranpersaksian dan komitmen loyalitasnya
pada Sang Maha Perkasa.
'Tidakkah
kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaankalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya(menjulang) ke langit.
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim denganseizin Tuhannya.Allah
membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supayamereka selalu
ingat."(Ibrahim: 24-25).
Pohon
ini tiada duanya di muka bumi ini. Ia tumbuh subur dan berkembangpesat dan
mampu melawan serangan hamadan penyakit. Sehingga ia menghasilkan buah yang tak
pernah henti. Malahmenumbuhkan pohon-pohon lainnya. Itulah pohon keimanan.
Disebut
Syajaratul Iman (Pohon Keimanan) lantaran keimanan yangkokoh laksana sebuah
pohon yang selalu memberikan manfaat yang amat banyak.Buahnya dapat dikonsumsi
oleh setiap makhluk yang menginginkannya. Dahannyadapat menjadi sarang serta
tempat bertengger burung-burung. Daunnya yang lebatmenjadi tempat berteduh
musafir yang lewat dan akarnya menyimpan persediaan airuntuk bumi yang tandus.
Inilah pohon keimanan yang dijelaskan oleh Ibnul QayyimAl Jauziyah.
Beliau
mengatakan, "Sesungguhnya Allah swt.
menyerupakan pohon iman yangbersemi dalam hati dengan pohon yang baik. Akarnya
menghunjam ke bumi dengan kokohdan cabangnya menjulang tinggi ke langit. Pohon
itu terus menerus mengeluarkanbuah setiap musim. Jika engkau renungkan
perumpamaan ini tentulah engkaumenjumpainya cocok dengan pohon iman yang telah
mengakar kokoh ke dalam didalam hatinya. Sedang cabangnya berupa amal-amal
shalih yang menjulang kelangit. Pohon itu terus menerus mengeluarkan hasilnya
berupa amal shalih disetiap saat menurut kadar kekokohannya di dalam hati.
Kecintaan, keikhlasandalam beramal, pengetahuan tentang hakikat serta penjagaan
hati terhadaphak-haknya."
Di
antara para ulama penafsir Al-Qur'an, mereka berpandangan bahwa yangdimaksud
dengan pohon yang baik itu adalah pohon kurma. Sebagaimana yangditunjukkan oleh
hadits riwayat Ibnu Umar r.a. Dalam kitab shahih Ar Rabi' Ibnu Anas mengatakan
bahwa orang mukmin itu pokok amalnya menghunjam ke bumi sedangbuah amalnya
menuju langit lantaran keikhlasannya dalam beramal. Ibnul Qayyim mengatakan, "Tidak
ada perbedaan di antara ke dua pendapat itu karena maknayang dimaksud tamsil
ini adalah sosok orang mukmin sejati. Sedang pohon kurmaadalah sebagai gambaran
yang menyerupainya dan dari diri orang mukminlahsebagai sosok yang
diserupakannya."
Pohon-pohon
keimanan ini tumbuh dan berkembang bahkan menumbuhkan pohonlainnya. Syaikh
Muhammad Ahmad Ar Rasyid dalam kitabnya Ar Raqa'iqmenggambarkan bahwa pohon-pohon
itu bak laksana kumpulan tanaman taman nanindah. Setiap orang yang melihat
pasti ingin berteduh di dalamnya. Setiapmelihat buah mesti tangan ingin
menjamahnya. Pokoknya taman itu amat menarikhati. Pohon-pohon yang tumbuh di
taman nan menawan itu adalah:
1.
Syajaratut Tha'ah (Pohon Ketaatan)
Dari
tempat kamu berteduh di bawah pohon iman itu kamu dapat mencium aromawewangian
bunga yang semerbak di dekatnya. Itu bersumber dari sebuah pohon yangdisebut
sajaratut tha'ah, yakni pohon ketaatan. Ia menjadi saksi terhadapkeridhaan
Allah saat dilimpahkan di hari turunnya ayat berikut:
"Sesungguhnya
Allah telah ridha terhadap orang-orang mu'min ketikamereka berjanji setia
kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yangada di dalam hati mereka
lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberibalasan kepada mereka dengan
kemenangan yang dekat (waktunya)." (Al-Fath:18)
Orang
yang berteduh di masa sekarang akan senantiasa mendapatkan ketenanganhati dan
tidak mudah goyah karena faktor terhalangnya mendapatkan sesuatu atautertinggal
olehnya. Ia tetap tabah menunggu kemenangan yang akan diraihnya. Iajuga berada
dalam arus gerakan Islam untuk selalu menunaikan tugas-tugas dan
tanggungjawabnya. Ia setia dengan beban yang terpikul di pundaknya. Dengan
sikap itu iamampu meruntuhkan mercusuar kesesatan. Sedang ia telah menyatakan
janji setiakepada Islam untuk mati sebagai tebusannya. Pohon ketaatan ini
bersumber padaakar pengabdian yang utuh pada Sang Maha Pencipta. Sudah
semestinya pohonketaatan itu tumbuh subur di hati setiap muslim.
2.
Syajaratut Tirhab (Pohon Penyambutan)
Pohon
ini dinamakan pohon penyambutan. Ini untuk menyambut mereka-merekayang sedang
berjuang untuk mempertaruhkan hidupnya agar meraih kemuliaan disisi Rabbnya.
Jika Allah memilih untuk menimpakan musibah kepadamu sebagaijalan untuk meraih
anugerah keridhaan-Nya. Dan kamu pun mengalami cobaan berathingga memaksamu
berlindung di bawah Syajaratut Tirhab, pohonpenyambutan. Ini dilakukan untuk
mencari ketenangan di bawah naungannya serayamenggerakkan pokoknya agar
melimpahkan sebahagian dari berkahnya kepadamu. Danengkau melakukan sikap
sebagaimana yang dilakukan Ibunda Maryam a.s. Ketikabumi terasa sempit olehnya.
Maka terdengarlah suara yang menyeru kepadanya:
"Dan
goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon ituakan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum danbersenang
hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka
katakanlah:"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Yang Maha Pemurah,
maka akutidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini."
(Maryam:25-26)
Maka
engkau mendapat makan dari buahnya yang telah masak dengan rasa puastanpa
berlebihan. Di sanaengkau beroleh minuman yang segar dari sungai kecil yang
mengalir di hadapanmudengan mencidukkan kedua tanganmu kepadanya tanpa harus
bersusah payah. Pohonini berdiri pada pokoknya yakni kecintaan untuk menghariba
kepada Rabbul Izzati.Dengan penuh ketaqwaan dan keyakinan akan perjumpaannya.
Bagi seorang muslimsejati mendekatkan diri untuk menghariba kepada Allah swt.
menjadi keharusan.Agar ia senantiasa dalam kondisinya yang prima. Tidak lapar
dan tidak pulakehausan. Ia dapat memenuhi hak dan kebutuhan hidupnya dalam
memperjuangkanajaran-Nya.
3.
Syajaratul Wafa' (Pohon Kesetiaan)
Kesetiaan
adalah tanda kecintaan. Dan kecintaan merupakan prasyarat dalammenjalin
hubungan yang harmonis dengan kecintaannya. Nabi Muhammad saw.mempunyai tanaman
sendiri sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits, bahwabanyak pohon yang
menyaksikan beberapa peristiwa dari perjalanan hidupnya yangmulia. Sebagai
isyarat yang menunjukkan adanya hubungan ini. Terkadang sebagaigambaran untuk
menyadarkan orang yang lalai. Di antaranya adalah syajaratulwafa', pohon
kesetiaan. Sebagai tanda adanya komunikasi di antara ruh-ruhyang selalu ingat.
Pohon ini dapat mengucapkan terima kasih dan memberikanpenghargaan kepada yang
berhak menerimanya serta mengakui kebaikan yangdiberikannya.
Ia
adalah batang pohon kurma yang merintih saat ditingalkan. Jabir binAbdullah
r.a. meriwayatkan, "Dahulu ada sebatang pohon
kurma yang digunakanoleh Nabi saw. untuk pijakan tempat berdirinya. Setelah
dibuatkan mimbar untukNabi, kami mendengar dari batang kurma itu suara rintihan
seperti rintihan untayang sedang hamil besar. Hingga Nabi saw. turun dari
mimbarnya lalu meletakkantangannya pada batang itu barulah batang pohon itu
diam."
Batang
pohon itu mengeluarkan suara rintihan seperti rintihan unta betinahamil besar.
Peristiwa ini merupakan salah satu mukjizat Nabi saw. Sebatangpohon yang
diberikan penghormatan kepadanya lalu ia membalasnya. Manakaladitinggalkan, ia
merasa sedih sehingga kesedihannya itu melahirkan suararintihan. Sekarang tiada
seorangpun di antara kita melainkan di rumahnyaterdapat kitab hadits.
Seakan-akan Nabi saw. berdiri di hadapannya mengajarkanurusan agama dan
mengajarinya hukum-hukum syariat Islam. Maka sudah selayaknyabagi manusia
seperti kita berterima kasih dan membalasinya dengan ketaatan dankesetiaan pada
ajaran yang dibawanya.
Kita
telah mendapatkan pelajaran yang amat bagus dari sebatang pohon kurma.Maka kita
sebenarnya yang amat patut melakukan hal itu dan menterjemahkannyadalam sikap
kita terhadap dakwah dan ajaran ini. Sepatutnya kita pun paramuslim merintih
karena tidak dapat berbuat banyak untuk memberikan kontribusiuntuk kejayaan
Islam sebagaimana orang-orang yang disebutkan Allah swt. dalamkitab-Nya. "Dan
tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila merekadatang kepadamu, supaya
kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Akutidak memperoleh
kendaraan untuk membawamu", lalu mereka kembali, sedang merekabercucuran
air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yangakan mereka
nafkahkan." (At-Taubah: 92)
4.
Syajaratut Tsabat (Pohon Keteguhan)
Keteguhan
menjadi hal yang amat urgen dalam mengemban amanah mulia. Karenagodaan dan
rintangan akan selalu dating silih berganti. Karena itu bagi seorangmuslim
sejati ia amat memerlukan pohon keteguhan. Engkau dapat berlindungdibawahnya di
hari manusia berpecah belah karena kecenderungannya yangberbeda-beda. Engkau
mencari selamat dengan meninggalkan semua golongan yangberpecah belah itu.
'Sekalipun engkau harus menggigit akar pohon (yakniberpegang teguh pada prinsip
meskipun hidup menderita)."
Oleh
karena itu berlindunglah pada pohon keteguhan ini untuk menggeraskangigitannya.
Seandainya engkau bayangkan keadaan yang sebenarnya tentulah hatimumenjadi ragu
dan bergetar penuh kecemasan. Antara perasaan takut bilapegangannya mengendur
lalu terbawa arus dan harapan untuk tetap bertahan demimencapai keselamatan.
Akantetapi
saripati cairan yang dikeluarkan oleh pohon itu membuat kamusegar karena
mendapat minuman darinya. Sedang manusia saat itu menjulurkanlidahnya karena
kehausan. Tenggorokanmu basah lagi sejuk, sehingga menambahkeras gigitanmu
terhadapnya, seakan-akan kamu menghisap keteguhan dan kekokohandarinya bagaikan
bayi lapar yang sedang menyusu. Pohon keteguhan ini jugamenjadi alat Bantu
untuk menghadapi cobaan dan ujian komitmen dari berbagairayuan dunia yang
memikat. Dari pohon itu seorang muslim tidak akan goyahkarena daya tarik
material duniawi yang fana.
Ia
tidak seperti orang-orang yang lalai dari kesetiaannya karena tergodaoleh
ikan-ikan yang bermunculan pada saat mereka harus menunaikan komitmen itu."Dan tanyakanlah kepada Bani
Israil tentang negeri yang terletak di dekatlaut ketika mereka melanggar aturan
pada hari Sabtu, di waktu datang kepadamereka ikan-ikan (yang berada disekitar)
mereka terapung-apung di permukaanair, dan di hari-hari bukan Sabtu, ikan-ikan
itu tidak datang kepada mereka.Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan
mereka berlaku fasik."(Al-A'raf: 163)
5.
Syajaratul Unsi (Pohon Penghibur)
Pohon
ini menjadi penghiburmu di saat kamu sendirian dan kelembabannyameringankan
(membasahi) keringnya kesalahanmu. Pohon ini ditanam oleh Nabi saw.Saat beliau
melalui dua kuburan yang sedang diadzab. Sebagaimana yang diriwayatkandalam
hadits Nabi saw. Beliau mengambil sebatang pelepah kurma yang masihbasah. Dan
membelahnya menjadi dua bagian lalu menancapkan kepada masing-masingdari kedua
kuburan itu satu bagian. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa engkau
lakukan itu?" Rasulullah saw. menjawab, "Mudah-mudahan adzab
diringankandari keduanya selama kedua pelepah ini belum mengering."
Buraidah
Al Aslami r.a. memahami hal itu sebagai tuntutan yang dianjurkan.Oleh karena
itu ia berwasiat agar ditancapkan di atas kuburannya nanti duabatang pelepah
kurma. Orang-orang pun mengikuti jejaknya dalam hal ini.
Ada
kalanyakita tidak dapat terlepas dari dosa-dosa kecil yang mencemari keikhlasan
amalkita atau dari keterpaksaan mengejar sisa-sisa yang ada di tangan ahli
duniadari harta yang memperdayakannya. Yang biasa dibarengi dengan begadang
yangmerusak kesehatan dan dirundung oleh kegelisahan yang membuat diri kita
tidakdapat tidur. Sehingga tubuh ini menjadi lemah untuk persiapan kerja di
pagihari. Barangkali dengan meluangkan waktu sejenak untuk berteduh di bawah
pohonini agar dapat meringankan beban hidupmu.
Tentu
hiburan bagi seorang muslim sejati bukanlah dengan lantunannasyid-nasyid dengan
iringan bunyi musiknya atau juga bukan dengan tontonanyang melalaikannya. Akan
tetapi hiburannya melalui dengan mengenang sejarahkehidupan umat terdahulu yang
diabadikan kebaikannya serta mengingat akan janjibalasan yang akan diberikan
Allah swt. pada orang-orang yang beriman. Sehinggadapat menggambarkan kenangan
indah di hatinya akan kehidupan orang-orang yangtelah berada di negeri cahaya
yang penuh berkah.
6.
Syajaratul Mufashalah (Pohon Pemisahan)
Pohon
pemisahan ini menjadi saksi tentang sempurnanya akan kebersihan saranayang
digunakan oleh seorang muslim dalam mencapai tujuannya yang bersih.Demikian itu
terjadi ketika ada seorang musyrik yang ingin bergabung memberikanbala bantuan
kepada pasukan kaum muslimin dalam perjalanannya menuju medan Perang Badar.
Orangmusyrik itu memberikan bala bantuan atas dasar fanatisme golongan untuk
membelakaumnya. Ketika pasukan kaum muslimin sampai di sebuah pohon besar yang
menjadirambu jalan sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat 'Aisyah r.a.. Lalu
orangmusyrik itu hendak bergabung. Maka Nabi menoleh kepadanya dan mengatakan,
"Kembalilahkamu, aku tidak meminta bantuan dari orang musyrik."
Maka
ketetapan ini terus berlaku sebagai prinsip yang tidak pernah adapengecualiannya.
Kecuali hanya dalam kejadian-kejadian yang terbatas danlangka. Oleh karena itu
prinsip ini tetap menjadi pijakan dalam amal dakwahkita agar tidak mengemis
meminta-minta balas bantuan dari orang yang memusuhidakwah. Apalagi potensi
yang dimiliki umat masih melimpah ruah untukdidayagunakan.
7.
Syajaratul Istighfar (Pohon Meminta Ampunan)
Pohon
istighfar berupa pohon anggur yang banyak buahnya. Apabila ada seorangtamu yang
mampir ke rumah pemiliknya, maka ia akan memetik setangkai buah itulalu disodorkan
kepadanya untuk mencicipinya. Setelah itu tentu sesorang yangbertandang itu
akan merasakan kepuasan yang teramat sangat. Kemudian pada hariyang lain.
Isteri pemilik kebun anggur itu mengatakan kepada suaminya, "Caraseperti
itu tidak etis kepada tamu, sebaiknya engkau ikut memakan separuhjamuanmu guna
menyenangkan hatinya dan sekaligus sebagai penghormatan padanya."
Suaminnya
menjawab, "Besok aku akan lakukan hal itu." Keesokan harinya,setelah
tamunya memakan separuh hidangan yang disajikan kepadanya, lalu lelakipemilik
kebun itu ikut serta memakannya. Tatkala ia mencicipinya terasa angguritu masam
dan tidak enak untuk dimakannya, ia pun meludahkannya danmengernyitkan kedua
alisnya keheranan atas kesabaran tamunya yang mau merasakanbuah seperti itu.
Namun tamu itupun menjawabnya, "Sesungguhnya aku telahmemakan buah ini
dari tanganmu sebelumnya selama beberapa hari dengan rasamanis, tetapi sekarang
ini aku tidak suka memperlihatkan kepadamu rasa tidakenak pada buah ini
sehingga membuatmu menyesali pemberianmu yang lalu."
Apa
yang disebutkan di atas ini bukanlah kisah ngawur melainkan sebagaitamsil
perumpamaan yyang dibuat untuk para muslimin yang ingin Islam jaya dimuka bumi
ini. Karena itu dengarkanlah baik-baik. Hal ini merupakan ungkapankisah yang
dijabarkan kepadamu untuk mendekatkan kepahamanmu kepadanya agarmudah kamu
cerna.
Tidak
seorangpun di antara orang-orang yang ada disekitarmu yang terpeliharadari
kesalahan dan benar selalu adanya. Oleh karena itu jika ada saudaramu
yangberbuat kekeliruan, maka janganlah kekeliruannya itu mendorongmu
untukmendiamkannya tidak mau bergaul lagi dengannya. Tidak sabar terhadapnya
ataumendiskreditkannya. Bahkan jangan pula kamu mencelanya, melainkan
bersabarlahkepadanya.
Dan
tahanlah emosimu. Dan kamu harus memaafkannya dalam hatimu karenamengingat
kebaikannya yang terdahulu dan perilakunya yang baik dan
penghormatannyakepadamu. Karena barangkali dia dapat membantumu untuk bertaubat
ataumenolongmu saat kamu belajar sebagai pelayan pendamping atau teman begadangmuatau
dia mengajarkan kepadamu suatu bidang pengetahuan yang diajarkan Allahkepadanya
dan hal-hal baru yang belum kamu ketahui.
8.
Syajaratuz Zuhud (Pohon Zuhud)
Jika
engkau telah beroleh faedah dan menebarkan keadilan, maka sudah saatnyabagimu untuk
membaringkan diri di bawah sebuah pohon yang ramping lagi banyakbuahnya dan
bunganya. Keindahannya memukau pandangan orang yang melihatnya danmembuat orang
yang menikmati keindahannya berdecak kagum karena selerapenanamnya begitu
tinggi.
Itulah
pohon zuhud. Yaitu pohon yang bersemi di dalam hati. Jenisnya laindari yang
lain. Belum pernah ada seorang pun yang menanam hal yang semisal itusehingga
terlihat sangat indah. Penanamannya menggambarkan pohon itu bagaisyair berikut:
Zuhud
telah menanamkan pohon dalam kalbuku
Sesudah
membersihkannya dari bebatuan dengan susah payah
Dia
menyiraminya sesudah menancapkannya ke bumi dengan air mata yangdialirkan
Manakala
di melihat burung-burung perusak tanaman terbang mengelilingipagarnya
Dia
mengusirnya
Aku
tidur di bawah naungan yang rindang dengan hati yang senang
Dan
mengusir semua yang mengganggunya
Kemudian
aku berjanji setia kepada Tuhanku
Seperti
itulah Bai'atur Ridwan dilakukan di bawah pohon untuk memberikanjanji setia.
Rasakanlah kamu menjadi salah seorang di antara mereka yangmelakukan hal itu.
Dan kamu bersama di tengah-tengah mereka. Dirimu dipenuhioleh semangat bai'at
janji setia sampai mati di jalan Allah swt. demi membelaajaran ini tegak di
muka bumi.
9.
Syajaratul Hilm (Pohon Penyantun)
Seharusnya
setiap mukmin telah memahami seni menanam pohon keimanan dantelah menanamkan
pohon Kesantunan dalam dirinya. Jadilah diri Anda sepertipohon yang berbuah.
Manusia melemparinya dengan batu sedang Anda melemparimereka dengan buahnya.
Sesungguhnya
itu gambaran yang baik. Karena sesungguhnya kebanyakan manusiacepat cenderung
kepada kejahilan sehingga mendorong mereka untuk mendustakanpara penyeru
kebaikan dan menyakiti mereka dengan cara batil. Seandainyaseorang dai bersikap
jahil seperti orang jahil itu dan membalas keburukandengan keburukan semisal,
niscaya akan lenyap dan pudarlah nilai-nilaikebajikan itu. Sebenarnya sikap
yang harus diambil seorang dai adalah berlapangdada, mengharapkan pahala Allah
dan memohon ampunan bagi kaum yang tidakmengerti itu.
Syaikh
Muhammad Ahmad Ar Rasyid menandaskan bahwa pohon keimanan itu mestidiberi pupuk
dan disiraminya di setiap waktu. Dirawatnya dengan baik agar tidakdimakan hewan
yang mendatanginya atau dihinggapi hama penyakit. Ia pun perlu diselamatkan
daritangan jahil manusia yang sering usil untuk memetik buahnya sebelum
masanya. Iaperlu penjaganan yang ekstra agar pohon-pohon itu memberikan buahnya
bagidakwah ini. Itulah Tsamaratud Da'wah (Buah Dakwah). Yakni kader-kaderdakwah
yang militan yang menyediakan dirinya untuk melayani dakwah ini danberkhidmat
terus demi tegaknya ajaran ini.
Bila
pertumbuhan kader ini terus tumbuh dari berbagai segmen dan usia
secaraseimbang, maka dakwah ini akan mengalami tingkat produktivitas yang
amattinggi. Intajiyatud Da'wah (Produktivitas Dakwah). Dengan begitumewujudkan
misi utama dakwah ini untuk mencapai perubahan nilai dan norma akansemakin
terealisasikan. "Dan tiadalah Kami mengutus
kamu, melainkan untuk(menjadi) rahmat bagi semesta alam." (Al-Anbiya':
107). "Dan peranglahmereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu
semata-mata untuk Allah.Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka
sesungguhnya Allah Maha Melihat apayang mereka kerjakan." (Al-Anfal: 39)
Semoga
kita bisa mengambil Hikmah dari notes ini
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda
bermanfaat
Sumber
: dakwatuna.com
0 comments: