Posted by
Unknown
|
0
comments
Piala Ramadhan, Siapa Merebutkan ?
Piala Ramadhan, Siapa
Merebutkan ?
Apa yang dirasakan oleh juara Euro 2008, Tim Spanyol, ketika ia dipastikan menjadi juara dalam event besar itu? Tentu luapan kegembiraan dan suka cita menyatu dalam diri mereka. Tidak hanya pemain, pelatih, dan tim saja, bahkan semua warga negara Spanyol menyatu dalam kegembiraan itu. Dunia memujinya,publik menyanjungnya. Spanyol jadi buah bibir.
Keberhasilan
itu hasil jerih perjuangan panjang dan melelahkan. Penantian selama empat puluh
tiga tahun untuk merebut kembali predikat sang juara. Penuh kesungguhan dan
kedisiplinan.
Bagaimana
jika piala itu datangnya dari Tuhannya manusia?.
Bagaimana
jika predikat juara itu di sematkan oleh Pemilik alam raya ini?. Bagaimana jika
yang menyanjung itu adalah Penentu kehidupan semua makhluk?.
Secara
fitriyah dan imaniyah, pasti orang akan berebut piala dan predikat juara dari
Tuhannya. Tentu jauh lebih mulia, istimewa dibandingkan dengan sanjungan
manusia.
Ya,
itulah peraih sukses Ramadhan. Orang yang mampu melewati event besar inisampai
finish dengan kesungguhan. Ia meraih predikat taqwa, sebagai identitas
tertinggi manusia. Ia meraih piala Ar Royyan, surga spesial bagi shaaimindan
shaaimat.
"Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimanadiwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. AlBaqarah: 183).
"Sesungguhnya
didalam surga ada pintu bernama Royyan, tidak ada yang memasukinya kecuali
mereka yang shaum Ramadhan." (Muttafaq
alaih)
Bahkan
tidak hanya itu, orang yang sukses Ramadhan, mengisinya dengan kesungguhan,
akan meraih berbagai keistimewaan dan kemuliaan.
Karena
Ramadhan menjanjikan: Kelipatan pahala, pengkabulan do'a, pemudahan amal
shaleh, penghapusan dosa, surga dibuka lebar-lebar, neraka ditutuprapat-rapat,
setan-setan dibelenggu. Dan di dalamnya ada malam lailatul qadar,malam lebih
baik dari seribu bulan. Kebaikan senilai usia rata-rata manusia, bagi yang
meraihnya. Subhanallah!
Nabi
saw. bersabda: "Bila Ramadhan tiba,
pintu-pintu surga dibuka, danpintu-pintu neraka ditutup, sementara setan-setan
diikat." (HR.Bukhari-Muslim).
"Setiap
amal anak Adam -selama Ramadhan- dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat,
bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Kecuali puasa, Allah swt.berfirman: Puasa
itu untuk-Ku, dan Aku langsung yang akan memberikan pahala untuknya." (HR. Muslim).
"Siapa
yang berpuasa Ramadhan dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah,
akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu." (HR.Bukhari-Muslim).
"Orang
yang berpuasa doanya tidak ditolak, terutama menjelang berbuka." (HR. Ibn Majah, sanad hadits ini
sahih).
Yang
lebih penting untuk diperhatikan di sini adalah, persiapan dan pengkondisian
sebelum Ramadhan datang.
Seperti
Tim Spanyol, yang harus berjibaku sepanjang waktu mempersiapkan dir imenghadapi
musim pertandingan.
Begitu
juga dengan persiapan Ramadhan.
Apa
yang perlu dipersiapkan?
Persiapan
fikriyah atau pemahaman tentang Ramadhan. Persiapan ruhiyah atau ibadah ritual.
Persiapan maddiyah atau fisik dan material.
Bulan
Sya'ban telah menjelang. Bulan di mana Rasulullah saw. meningkatkan aktivitas
ibadah. Bahkan diriwayatkan beliau hampir-hampir shaum sunnah sebulanpenuh.
Imam
al-Nasa'i dan Abu Dawud meriwayatkan, disahihkan oleh Ibnu Huzaimah.Usamah
berkata pada Nabi saw.
"Wahai
Rasulullah, saya tidak melihat Engkau melakukan puasa (sunnah)sebanyak yang
Engkau lakukan dalam bulan Sya'ban.' Rasul menjawab: 'BulanSya'ban adalah bulan
antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakanorang. Di bulan itu
perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhansemesta alam, maka aku ingin ketika
amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa."
Dari
Aisyah r.a. beliau berkata: "Rasulullah s.a.w. berpuasa
hingga kita mengatakan tidak pernah tidak puasa, dan beliau berbuka (tidak
puasa) hinggakita mengatakan tidak puasa, tapi aku tidak pernah melihat beliau
menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak
pernah melihat beliau memperbanyak puasa selain bulan Ramadhan kecuali padabulan
Sya'ban." Imam
Bukhari.
Subhanallah, kondisi ruhiyah, fikriyah dan maddiyah
sudah dipersiapkan sebulan, bahkan dua bulan sebelum Ramadhan menjelang.
Sehingga ketika Ramadhan datang, kita sudah terbiasa, terkondisikan dengan
kesungguhan dan ketaatan. Dan karena itu kebaikan-kebaikan dan
keutamaan-keutamaan Ramadhanakan dapat diraih. Keluar Ramadhan meraih predikat
muttaqin dan piala Jannatur Rayyan, insya Allah. Allahu a'lam
Semoga
kita bisa mengambil Hikmah dari catatan ini
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes
ini bermanfaat
Sumber
: dakwatuna.com
0 comments: