Posted by
Unknown
|
0
comments
Masuklah Pada-Ku Seorang Diri
Masuklah Pada-Ku
Seorang Diri
Allah
berseru pada hamba-Nya,
“Hendaklah
engkau bekerja tanpa melihat pekerjaan itu!
Hendaklah
engkau bersedekah tanpa memandang sedekah itu!
Engkau
melihat kepada amal perbuatanmu, walau baik sekalipun, tak layak bagi-Ku untuk
memandangnya. Maka janganlah engkau masuk kepada-Ku besertanya!
Sesungguhnya,
jika engkau mendatangi-Ku berbekal amal perbuatanmu, maka akan Aku sambut
dengan penagihan dan perhitungan. Jika engkau mendatangi-Ku berbekal ilmu, maka
akan Aku sambut dengan tuntutan! Dan jika engkau mendatangi-Ku dengan ma’rifat, maka sambutan-Ku adalah hujjah, padahal hujjah-Ku pastilah tak terkalahkan.
Hendaklah
engkau singkirkan ikhtiar (ikut mengatur dan menentukan kehendak-Nya untuk
dirimu—red), pasti akan aku singkirkan darimu tuntutan. Hendaklah engkau
tanggalkan ilmumu, amalmu, ma’rifat-mu, sifatmu dan asma (nama) mu dan segala yang ada (ketika mendatangi-Ku),
supaya engkau bertemu dengan Aku seorang diri.
Bila
engkau menemui-Ku, dan masih ada diantara Aku dan engkau salah satu dari
hal-hal itu, —padahal Aku-lah yang menciptakan semua itu, dan telah Aku
singkirkan semua itu darimu karena cinta-Ku untuk mendekat kepadamu, sehingga
janganlah membawa semua itu ketika mendatangi-Ku—, jika masih saja engkau
demikian, maka tiada lagi kebaikanmu yang tersisa darimu.
Kalau
saja engkau mengetahui, ketika engkau memasuki-Ku, pastilah engkau bahkan akan
memisahkan diri dari para malaikat, sekalipun mereka semua saling bahu-membahu
untuk membantumu, karena keraguanmu itu (bahwa ada penolongmu dihadapan-Nya
selain Dia—red.), maka hendaklah jangan ada lagi penolong selain Aku.
Jangan
pernah engkau melangkah ke luar rumah tanpa mengharap keridhaan-Ku, sebab
Aku-lah yang menunggumu (di luar rumah—red.) untuk menjadi penuntunmu.
Temuilah
Aku dalam kesendirianmu, sekali atau dua kali setelah engkau menyelesaikah
shalatmu, niscaya akan Aku jaga engkau di siang dan malam harimu, akan Aku jaga
pula hatimu, akan Aku jaga pula urusanmu, dan juga keteguhan kehendakmu.
Tahukah
engkau bagaimana caranya engkau datang menemui-Ku seorang diri? Hendaknya
engkau menyaksikan bahwa sampainya hidayah-Ku kepadamu adalah karena kepemurahan-Ku. Bukan amalmu yang menyebabkan
engkau menerima ampunan-Ku, bukan pula ilmumu.
Kembalikan
pada-Ku buku-buku ilmu pengetahuanmu, pulangkan pada-Ku catatan-catatan amalmu,
niscaya akan aku buka dengan kedua tangan-Ku, Kubuat ia berbuah dengan
pemberkatan-Ku, dan akan kulebihkan semuanya itu karena kepemurahan-Ku.”
Semoga
bermanfaat.
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note
ini bermanfaat.
Source
:Kitab ‘Al-Mawaqif wal Mukhtabat’, Imam An-Nifari
0 comments: