Posted by
Unknown
|
0
comments
Kepompong Ramadhan
Kepompong Ramadhan
Semua
amal anak Adamdapat dicampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali shaum. Maka
sesungguhnya shaumitu semata-mata untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan
membalasnya(Hr. BukhariMuslim).
Pernahkan
Anda melihatseekor ulat bulu?
Bagi
kebanyakan orang, ulat bulu memang menjijikkan bahkanmenakutkan.
Tapi
tahukah Anda kalau masa hidup seekor ulat ini ternyata tidaklama.
Pada
saatnya nanti ia akan mengalami fase dimana ia harus masulk ke dalamkepompong
selama beberapa hari.
Setelah
itu ia pun akan keluar dalam wujud lain: ia menjelma menjadi seekor kupu-kupu
yang sangat indah.
Jika
sudah berbentukdemikian, siapa yang tidak menyukai kupu-kupu dengan sayapnya
yang beranekahiasan indah alami?
Sebagian
orang bahkan mungkin mencari dan kemudianmengoleksinya bagi sebagai hobi
(hiasan) ataupun untuk keperluan ilmupengetahuan.
Semua
proses itumemperlihatkan tanda-tanda Kemahabesaran Allah.
Menandakan
betapa teramatmudahnya bagi Allah Azza wa Jalla,
mengubah segala sesuatu dari hal yangmenjijikkan, buruk, dan tidak disukai,
menjadi sesuatu yang indah dan membuatorang senang memandangnya. Semua itu
berjalan melalui suatu proses perubahanyang sudah diatur dan aturannya pun
ditentukan oleh Allah, baik dalam bentukaturan atau hukum alam (sunnatullah)
maupun berdasarkan hukum yang disyariatkankepada manusia yakin Al
Qur'an dan Al Hadits.
Jika
proses metamorfosapada ulat ini diterjemahkan ke dalam kehidupan manusia, maka
saat dimanamanusia dapat menjelma menjadi insan yang jauh lebih indah, momen
yang palingtepat untuk terlahir kemabli adalah ketika memasuki Ramadhan. Bila
kita masukke dalam 'kepompong' Ramadhan, lalu segala aktivitas kita cocok
denganketentuan-ketentuan "metamorfosa" dari Allah, niscaya akanmendapatkan
hasil yang mencengangkan yakni manusia yang berderajat muttaqin,yang memiliki
akhlak yang indah dan mempesona.
Inti
dari badahRamadhan ternyata adalah melatih diri agar kita dapat
menguasai hawa nafsu.Allah SWT berfirman, "Dan
adapun orang-orang yang takut kepadakebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya makasesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya." (QS. An Nazii'at [79] : 40- 41).
Selama
ini mungkinkita merasa kesulitan dalam mengendalikan hawa nafsu. Kenapa?
Karena
selama inipada diri kita terdapat pelatihan lain yang ikut membina hawa nafsu
kita kearah yang tidak disukai Allah.
Siapakah
pelatih itu?
Dialah syetan laknatullah,yang sangat aktif
mengarahkan hawa nafsu kita.
Akan
tetapi memang itulah tugas syetan. apalagi seperti halnya hawa nafsu, syetan
pun memiliki dimensi yangsama dengan hawa nafsu yakni kedua-duanya sama-sama
tak terlihat. "Sesungguhnyasyetan itu
adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia sebagai musuhmukarena syetan
itu hanya mengajak golongannya supaya menjadi penghuni nerakayang
menyala-nyala," demikian
firman Allah dalam QS. Al Fathir [25] :6).
Akan
tetapi kitabersyukur karena pada bulan Ramadhan ini Allah mengikat erat syetan
terkutuk sehingga kita diberi kesempatan sepenuhnya untuk bisa melatih dirimengendalikan
hawa nafsu kita. Karenanya kesempatan seperti ini tidak boleh kita sia-siakan.
Ibadah shaum kita harus ditingkatkan. Tidak hanya shaum atau menahan diri dari
hawa nafsu perut dan seksual saja akan tetapi juga semua anggota badan kita
lainnya agar mau melaksanakan amalan yang disukai Allah.Jika hawa nafsu sudah
bisa kita kendalikan, maka ketika syetan dipelas kembali,mereka sudah tunduk
pada keinginan kita. Dengan demikian, hidup kita punsepenuhnya dapat dijalani
dengan hawa nafsu yang berada dalam keridhaan-Nya.Inilah pangkal kebahagiaan
dunia akhirat. Hal lain yang paling utama harus kita jaga juga dalam bulan yang
sarat dengan berkah ini adalah akhlak. Barang
siapamembaguskan akhlaknya pada bulan Ramadhan, Allah akan menyelamatkan dia
tatkalamelewati shirah di mana banyak kaki tergelincir, demikianlah
sabda RasulullahSAW.
Pada
bulan Ramadhanini, kita dianggap sebagai tamu Allah. Dan
sebagai tuan rumah, Allah sangat mengetahui bagaimana cara memperlakukan
tamu-tamunya dengan baik. Akan tetapisesungguhnya Allah hanya akan
memperlakukan kita dengan baik jika kita tahu adab dan bagaimana berakhlak
sebagai tamu-Nya. Salah satunya yakni dengan menjaga shaum kita sesempurna
mungkin. Tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga belaka tetapi juga menjaga
seluruh anggota tubuh kita ikut shaum.
Mari
kita perbaikisegala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu Allah,
karenatidak mustahil
Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang dijalani hidupkita,
jangan sampai disia-siakan.
Semoga
Allah Yang MahaMenyaksikan senantiasa melimpahkan inayah-Nya sehingga setelah
'kepompong'Ramadhan ini kita masuki, kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan
bayi yang baru lahir.
Sebagaimana
seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu yangteramat indah dan
mempesona, amiin.***
Semoga
kita bisa mengambil Hikmah dari notes ini
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes
ini bermanfaat
Oleh
: K.H. Abdullah Gymnastiar
0 comments: