Posted by
Unknown
|
0
comments
Sejarah Puasa
Sejarah Puasa
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan
oleh kaum muslimindi seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum
yang beriman,sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa
merupakanamal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat
terdahulu.
Ada empatbentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat
terdahulu, yaitu:Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh
kaum muslimin diseluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang
beriman,sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa
merupakanamal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat
terdahulu.
Ada empatbentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat
terdahulu, yaitu:
Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari
dengan maksud menambah pahala. Misalnya puasanya para pendeta
Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana
yang telah dikisahkan Allah dalam Al-Qur'an, surat Maryam ayat 26:
"Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka
katakanlah, sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk tuhan yang Maha
Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari
ini" (Q.S. Maryam :26).
Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa),
seperti puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan
puasa-puasa kaum-kaum lainnya yang mempunyai cara dan kriteria yang telah
ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.
Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia
mempunyai aturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya
baik dalam tata cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga
memberatkan kaum muslimin, juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan
aspek kejiwaan. Hal mana telah menunjukkan keluwesan Islam.
HIKMAH PUASA
Diwajibkannya puasa atas ummat Islam mempunyai hikmah yang
dalam. Yaknimerealisasikan ketakwaan kepada Allan swt. Sebagaimana yang
terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 183:
"Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimanadiwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalain
bertakwa."
Kadar takwa tersebut terefleksi dalam tingkah laku, yakni
melaksanakanperintah dan menjauhi larangan. Al-Baqarah ayat 185 :
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnyaditurunkan (permulan) al-Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia danpenjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang haq danbathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu
hadir (di negeri tempattinggalnya) di bulan tersebut, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu".
Ayatini menjelaskan alasan yang melatarbelakangi mengapa
puasa diwajibkan di bulanRamadhan, tidak di bulan yang lain. Allah
mengisyaratkan hikmah puasa bulanRamadhan, yaitu karena Ramadhan adalah bulan
yang penuh berkah dan yangdiistimewakan Allah dengan dengan menurunkan
kenikmatan terbesar di dalamnya,yaitu al-Qur'an al-Karim yang akan menunjukan
manusia ke jalan yang lurus.Ramadhan juga merupakan pengobat hati, rahmah bagi
orang-orang yang beriman,dan sebagai pembersih hati serta penenang jiwa-raga.
Inilah nikmat terbesar danteragung. Maka wajib bagi orang-orang yang mendapat
petunjuk untuk bersyukurkepada Sang Pemberi Nikmat tiap pagi dan sore.
Bila puasa telah diwajibkan kepada umat terdahulu, maka
adakah puasa yangdiwajibkan atas umat Islam sebelum Ramadhan
Jumhur ulama dan sebagian pengikut Imam Syafi'i berpendapat
bahwa tidak adapuasa yang pernah diwajibkan atas umat Islam sebelum bulan
Ramadhan. Pendapatini dilandaskan pada hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh
Mu'awiyah :
"Hari ini adalah hari Asyura', dan Allah tidak
mewajibkannya atas kalian. Siapayang mau silahkan berpuasa, yang tidak juga
boleh meninggalkannya."
Sedangkan madzhab Hanafi mempunyai pendapat lain: bahwa
puasa yangdiwajibkan pertamakali atas umat Islam adalah puasa Asyura'. Setelah
datangRamadhan Asyura' dirombak (mansukh). Madzhab ini mengambil dalil hadisnya
IbnUmar dan Aisyah ra.:
diriwayatkan dari Ibn 'Amr ra. bahwa Nabi saw. telahberpuasa
hari Asyura' dan memerintahkannya (kepada umatnya) untuk berpuasa padahari itu.
Dan ketika datang Ramadhan maka lantas puasa Asyura' beliautinggalkan, Abdullah
(Ibnu 'Amr) juga tidak berpuasa". (H.R. Bukhari).
"Diriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa orang-orang
Quraisy biasa melakukan puasaAsyura' pada masa jahiliyah. Kemudian Rasulullah
memerintahkan untuk berpuasahari Asyura' sampai diwajibkannya puasa Ramadhan.
Dan Rasul berkata, barangsiapa ingin berpuasa Asyura' silahkan berpuasa, jika
tidak juga tak apa-apa".(H.R. Bukhari dan Muslim).
Pada masa-masa sebelumnya, Rasulullah biasa melakukan puasa
Asyura' sejaksebelum hijrah dan terus berlanjut sampai usai hijrah. Ketika
hijrah ke Madinahbeliau mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa (Asyura'),
beliau pun ikutberpuasa seperti mereka dan manyerukan ke ummatnya untuk
melakukan puasa itu.
Hal ini sesuai dengan wahyu secara mutawattir
(berkesinambungan) dan ijtihadyang tidak hanya berdasar hadis Ahaad (hadis yang
diriwayatkan oleh tidak lebihdari satu orang).
"Ibn Abbas ra. meriwayatkan: ketika Nabi saw. sampai diMadinah,
beliau melihat orang-orang Yahudi sedang melakukan puasa Asyura', lalubeliau
bertanya: (puasa) apa ini Mereka menjawab: ini adalah hari Nabi Salehas., hari
di mana Allah swt. memenangkan Bani Israel atas musuh-musuhnya, makalantas Musa
as. melakukan puasa pada hari itu. Lalu Nabi saw. berkata: akulebih berhak atas
Musa dari kalian. Lantas beliau melaksanakan puasa tersebutdan memerintahkan
(kepada sahabat-sahabatnya) berpuasa. (HR. Bukhari).
Puasa Ramadhan diwajibkan pada bulan Sya'ban tahun kedua
hijriyah, makalantas, sebagaimana madzhab Abi Hanifah, kewajiban puasa Asyura
terombak(mansukh). Sedang menurut madzhab lainnya, kewajiban puasa Ramadhan itu
hanyamerombak kesunatan puasa Asyura'.
Kewajiban puasa Ramadhan berlandaskan Al-qur'an, Sunnah, dan
Ijma.
"Diriwayatkan dari Abdullah Ibn Umar, bahwasanya dia
mendengar Rasulullah sawbersabda: Islam berdiri atas limapilar: kesaksian tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,mendirikan salat,
mengeluarkan zakat, haji ke Baitullah (Makkah) dan berpuasadi bulan
Ramadhan."
Kata 'al-haj' (haji) didahulukan sebelum kata 'al-shaum'
(puasa), itumenunjukkan pelaksanakaan haji lebih banyak menuntut pengorbanan
waktu danharta. Sedang dalam riwayat lain, kata 'al-shaum' didahulukan, karena
kewajibanpuasa lebih merata (bisa dilaksanakan oleh mayoritas umat Islam) dari
padahaji.
Kewajiban puasa Ramadhan sangat terang. Barang siapa yang
mengingkari atau mengabaikan keberadaannya dia termasuk orang kafir, kecuali
mereka yang hiduppada zaman Islam masih baru atau orang yang hidup jauh dari
ulama.
DEFINISI PUASA
Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan,
minum, bicaradan perbuatan. Seperti yang ditunjukkan firman Allah, surat Maryam
ayat 26 :
"Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa demi Tuhan
yang Maha Pemurah,bahwasanya aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun
pada hari ini".(Q.S. Maryam : 26)
Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari
hal-hal yang membatalkanpuasa dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan,
puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin sehari
penuh,sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenarnnya matahari dengan memakai
niattertentu. Puasa Ramadhan wajib dilakukan, adakalanya karena telah
melihathitungan Sya'ban telah sempurna 30 hari penuh atau dengan melihat bulan
padamalam tanggal 30 Sya'ban. Sesuai dengan hadits Nabi saw.
"Berpuasalah dengan karena kamu telah melihat bulan
(ru'yat), dan berbukalahdengan berdasar ru'yat pula. Jika bulan tertutup
mendung, maka genapkanlahSya'ban menjadi 30 hari."***
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari catatan ini.
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini
bermanfaat
Diambil dari buku "Pilar-pilar Islam dalam
al-Sunnah" karya Prof. Dr. UmarHasyim, oleh M. Rofiq Mu'allimin.
0 comments: