Posted by
Unknown
|
0
comments
Harapanku di bulan Ramadhan
Harapanku di bulan
Ramadhan
Secercah harapan di bulan Ramadhan adalah Cahaya kehidupan menuju insan yang lebih baik di kemudian hari
لَهُ
مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ
اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا
بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا
لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
(Q.S. Ar-Ra’du 13: 11)
Harapan
atau dalam bahasa Arab ar’raja, jangan pernah kita remehkan. Meski ia tidak
tampak tapi sebetulnya ia adalah kekuatan yang amat besar. Dengan harapan kita
bisa melakukan apa yang kita mau. Kita juga mau menunggu sepanjang apapun itu
jika masih ada harapan di hati. Banyak pekerjaan besar bisa diselesaikan oleh sedikit
orang karena adanya harapan.
Apa
harapanmu di bulan Ramadhan ini?
وَقُلِ
اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا
كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“… Berusahalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
beriman akan melihat usahamu …” (Q.S. At-Taubah 9:105)
Orang-orang
yang bahagia, sukses adalah mereka yang selalu memiliki harapan. Orang-orang
yang memiliki harapan nggak akan pernah berhenti bercita-cita dan meraih
kebahagiaan atau kesuksesan. Mereka juga akan selalu berdoa agar semua
keinginan mereka dikabulkan.
Nah,
apalagi di bulan yang penuh rahmat ini, munculkan dalam hati kita harapan yang
ingin dicapai di bulan Ramadhan ini dan harapan setelah Ramadhan. Kenapa?karena
orang-orang yang berharap percaya bahwa peluang untuk maju selalu ada. Karena
itulah harapan adalah bagian dari sikap positif yang harus dipunyai oleh setiap
orang yang ingin maju atau lebih baik.
Ada nggak sih “Harapan yang
dilarang”????
Yupz..
ada harapan terlarang, yaitu menurut bahasa Arab disebut “tamanna” (harapan
kosong). Imam Ghazali seorang ulama terkemuka menyebutnya sebagai “tulul amal”
(panjang angan-angan) kita menyebutnya sebagai khayalan.
“Dik,
kalau nanti kaka punya uang satu miliar, kaka akan bagi semunya untuk ayah, ibu
dan kamu,” kata sang kaka pada adiknya. “semuanya, ka?lalu kaka nggak kebagian
donk?” sang adik terperangah. “gampang, kaka tinggal berkhayal dapat uang satu
miliar lagi,” jawab sang kaka kalem.
Nah,
itu contoh harapan yang terlarang atau tercela. Eit.. jangan marah, di mata
Rasulullah saw., para pengkhayal itu adalah orang-orang yang lemah dan bodoh.
Sedangkan mereka yang berharap dan penuh ikhtiar adalah orang-orang yang
pandai.
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: اَتَيْتُ النَّبِيَّ ص عَاشِرَ عَشْرَةٍ فَقَامَ رَجُلٌ
مِنَ اْلاَنْصَارِ فَقَالَ: يَا نَبِيَّ اللهِ، مَنْ اَكْيَسُ النَّاسِ وَ
اَحْزَمُ النَّاسِ؟ قَالَ: اَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ، وَ اَكْثَرُهُمْ
اِسْتِعْدَادًا لِلْمَوْتِ، اُولئِكَ اْلاَكْيَاسُ ذَهَبُوْا بِشَرَفِ الدُّنْيَا
وَ كَرَامَةِ اْلآخِرَةِ. ابن ابى الدنيا فى كتاب الموت و التطبرانى فى الصغير
باسناد حسن، و البيهقى فى الزهد، و لفظه: اَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ ص:
أَيُّ اْلمُؤْمِنِيْنَ اَفْضَلُ؟ قَالَ: اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. قَالَ: فَاَيُّ
اْلمُؤْمِنِيْن اَكْيَسُ؟ قَالَ: اَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَ
اَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اِسْتِعْدَادًا، اُولئِكَ اْلاَكْيَاسُ.
Dari
Ibnu ‘Umar RA ia berkata : Saya datang kepada Nabi SAW, kami serombongan
sebanyak sepuluh orang. Kemudian ada seorang laki-laki Anshar bertanya, “Wahai
Nabiyallah, siapa orang yang paling cerdik dan paling teguh diantara manusia
?”. Nabi SAW bersabda, “Orang
yang paling banyak mengingat mati diantara mereka dan orang yang paling banyak
mempersiapkan bekal untuk mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdik,
mereka pergi dengan membawa kemulyaan dunia dan kemulyaan akhirat”. [HR. Ibnu
Abid-Dunya di dalam kitabul-Maut. Thabrani di dalam Ash-Shaghir dengan sanad
hasan. Dan Baihaqi juga meriwayatkan di dalam kitabuz-Zuhud, dengan lafadh] :
Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, “Siapa diantara
orang-orang mukmin itu yang lebih utama ?”. Nabi SAW menjawab, “Orang yang
paling baik akhlaqnya diantara mereka”. Orang tersebut bertanya lagi, “Siapakah
diantara orang-orang mukmin yang paling cerdik ?”. Nabi SAW menjawab, “Orang
yang paling banyak ingat mati diantara mereka, dan orang yang paling baik
persiapannya untuk kehidupan selanjutnya. Mereka itulah orang-orang yang
cerdik”.
Menurut
para pakar psikologi atau terapis mental, factor yang bisa membuat kita
sedemikian kuat adalah karena punya harapan yang tinggi. Harapan aja nih….???
Yupz,
untuk sukses, bahagia dan menjadi “the best person” perlu modal, bukan Cuma
sekedar harapan. Oke dalam hidup kita ada tiga kekuatan yang bisa membuat diri
kita jadi begitu kuat:
Kekuatan
materi Kekuatan
materi biasanya jadi andalan utama dan pertama seseorang dalam berjuang. Dalam
peperangan, para prajurit akan bertempur dengan semangat tinggi kalau merasa
persenjataannya komplit, jumlah tentaranya banyak, dan dipimpin oleh komandan
yang jago strategi. Namun, kekuatan materi / fisik bukanlah jaminan kalau
seseorang bisa meraih segala-galanya.
Kekuatan
Moral Untuk
menjadi kuat, kita nggak Cuma membutuhkan kekuatan fisik, tapi juga dorongan,
motivasi termasuk pujian. Kata Bobby DePOtter, pengarang buku Quantum Learning,
anak-anak dan remaja yang sering dipuji oleh orang tuanya rata-rata punya
prestasi belajar yang lebih oke dibandingkan mereka yang sering dicela.
Kekuatan
Ruhiyyah Kekuatan
ruhiyyah ini diatas 2 kekuatan diatas. Kenapa?karena kekuatan ruhiyyah akarnya
adalah keimanan. Ia jauh lebih dalam menembus batin seseorang. Ia bisa membuat
orang demikian bersemangat dalam berjuang/berusaha. Keimanan nggak akan goyah
meski fisik seseorang lemah. Perjuangan seseorang juga nggak akan berhenti
meski tidak ada orang yang mendukung usahanya.
Kalau
kamu menaruh harapan yang kuat pada Allah meminta keselamatan, pertolongan,
kemenangan, dan syurgaNya, maka akan jauh lebih kuat daripada orang lain yang
menaruh harapan pada selain-Nya, maka kamu akan jauh lebih kuat daripada orang
lain yang menaruh harapan pada selain-Nya. Karena, kita percaya kalau setiap
langkah yang dikayuh, setiap tetes peluh yang jatuh, akan menuai kesuksesan.
Andaipun tidak di dunia, ada kesuksesan lain yang diraih: CINTA-NYA Secercah
harapan di bulan Ramadhan adalah Cahaya kehidupan menuju insan yang lebih baik
di kemudian hari.
Kalau
sudah berangan-angan, berikhtiar dan berdoa ternyata tidak membuahkan hasil
seperti yang kita harapkan, yakinlah bahwa di balik semua kegagalan pasti ada
hikmah yang lebih baik. Boleh jadi kita membenci sesuatu, namun di balik itu
ada hikmah kebaikan. Sebaliknya, boleh jadi kita menyukai sesuatu, namun di
balik itu ada keburukan. Karenanya, kita harus selalu berprasangka baik pada
Allah, bahwa Allah hanya akan memberikan yang terbaik untuk kita.
كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً
وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ
وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah 2: 216)
Semoga
bermanfaat. - irm@
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes
ini bermanfaat
Author
: PercikanIman.ORG
0 comments: