Posted by
Unknown
|
0
comments
Hati Ibarat Rumah
Hati Ibarat Rumah
Ada
tiga macam rumah,
Pertama
Rumah raja, di dalamnya ada simpanannya, tabungannya serta perhiasannya.
Kedua
Rumah hamba, di dalamnya ada simpanan, tabungan dan perhiasan yang tidak
seperti yang dimiliki seorang raja.
Dan
ketiga adalah
Rumah kosong, tidak ada isinya.
Jika
datang seorang pencuri, rumah mana yang akan dimasukinya?
Apabila
anda menjawab, ia akan masuk rumah yang kosong, tentu suatu hal yang tidak
masuk akal, karena rumah kosong tidak ada barang yang bisa dicurinya.
Karena
itulah dikatakan kepada Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu, bahwa ada orang-orang
Yahudi mengklaim bahwa di dalam shalat, mereka ‘tidak pernah terganggu’, Maka
Ibnu Abbas berkata: "Apakah yang bisa dikerjakan
oleh syetan dalam rumah yang sudah rusak?"
Bila
jawaban anda adalah: "Pencuri itu akan masuk rumah
raja." Hal
tersebut bagaikan sesuatu yang hampir mustahil, karena tentunya rumah raja
dijaga oleh penjaga dan tentara, sehingga pencuri tidak bisa
mendekatinya.
Bagaimana
mungkin pencuri tersebut mendekatinya sementara para penjaga dan tentara
senantiasa siap siaga di sekitar raja?
Sekarang
tinggal rumah ketiga, maka hendaklah orang-orang berakal memperhatikan
permisalan ini sebaik-baiknya, dan menganalogikannya (rumah) dengan
hati, karena inilah yang dimaksudkannya.
Hati
yang kosong dari kebajikan, yaitu hati orang-orang kafir dan munafik, adalah
rumah setan, yang telah menjadikannya sebagai benteng bagi dirinya dan sebagai
tempat tinggalnya. Maka adakah rangsangan untuk mencuri dari rumah itu
sementara yang ada didalamnya hanyalah peninggalan setan, simpanannya dan
gangguannya? (rumah ketiga).
Hati
yang telah dipenuhi dengan kekuasaan Allah Subhanahu wa ta’ala dan
keagungan-Nya, penuh dengan kecintaanNya dan senantiasa dalam penjagaan-Nya dan
selalu malu darinya, Syetan mana yang berani memasuki hati ini? Bila ada yang
ingin mencuri sesuatu darinya, apa yang akan dicurinya? (rumah pertama).
Hati
yang di dalamnya ada tauhid Allah, mengerti tentang Allah, mencintaiNya, dan
beriman kepadaNya, serta membenarkan janjiNya, Namun di dalamnya ada pula
syahwat, sifat-sifat buruk, hawa nafsu dan tabiat tidak baik. Hati ini ada
diantara dua hal. Kadang hatinya cenderung kepada keimanan, ma’rifah dan
kecintaan kepada Allah semata, dan kadang condong kepada panggilan syetan, hawa
nafsu dan tabiat tercela.(rumah kedua)
Hati
semacam inilah yang dicari oleh syetan dan diinginkannya. Dan Allah memberikan
pertolongan-Nya kepada yang dikehendakiNya. "Dan kemenanganmu hanyalah
dari Allah Yang Maha Perkasa lagi maha bijaksana." (Ali Imran :126)
Syetan
tidak bisa mengganggunya kecuali dengan senjata yang dimilikinya, yang
dengannya ia masuk dalam hati. Di dalam hati seperti ini syetan mendapati
senjata-senjatanya yang berupa syahwat, syubhat, khayalan-khayalan dan
angan-angan dusta yang berada di dalam hati.
Saat
memasukinya, syetan mendapati senjata-senjata tersebut dan mengambilnya serta
menjadikannya menetap di hati. Apabila seorang hamba mempunyai benteng keimanan
yang mengimbangi serangan tersebut, dan kekuatannya melebihi kekuatan
penyerangnya, maka ia akan mampu mengalahkan syetan. Tiada daya dan kekuatan
kecuali dari Allah semata
Rasulullah
saw.pernah ditanya:”Wahai Rasulullah,sipakah sebenarnya sebaik-baik manusia
itu?”Beliau menjawab ;”Setiap mukmin yang bersih hatinya .Lalu beliau di tanya
lagi ;”Apa gerangan hati yang bersih itu?”Beliau menjawab“Yaitu yangbertaqwa
lagi bersih ,yang tak melekat padanya tipu daya ,durhaka khianat ,dendam serta
dengki”
(HR.Abu
Hurairah dari Hadits Abdullah bin Umar dengan sanad shahih)
Semoga
bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note
ini bermanfaat
0 comments: