Posted by
Unknown
|
0
comments
Ramadan atau Romadhon ???
Ramadan atau Romadhon
???
Assalamu'alaikum
WR.WB.
Ketika
mulai memasuki bulan Ramadhan, seringkali saya melihat di Televisi
pengucapan/penyebutan/tampilan Ramadan dengan kalimat "Romadhon".
Manakah yang benar?
Saya
khawatir kalau-kalau salah ucap akan menghilangkan makna yang sebenarnya.
Mohon
penjelasannya dari Bapak Ustadz. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum
WR.WB.
Zaidan
H A
Jawaban
Alhamdulillahi,
Washsholatu Wassalamu 'Ala Rasulillah
Ramadhan
adalah satu-satunya nama bulan yang disebutkan dalam kitab suci al-Qur'an.
Sebutan bulan Ramadhan terdapat pada surat al Baqarah ayat 185. Adapun nama
bulan-bulan yang lain tidak disebutkan dalam al-Qur'an itu. Kalaupun ada yang
disebutkan adalah julukan atas bulan-bulan agung, yakni 4 bulan haram. ( Lihat
surat Attaubah ayat 36).
Tentu
saja jika sudah berbicara masalah al-Qur'an wajib mengucapkannya dengan baik
dan benar.Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Muzammil ayat 4 : " Dan bacalah al-Qur'an itu dengan baik dan
benar..." Bagaimanapun,
kesalahan dalam menyebutkan lafazh-lafadz al-Qur'an dapat menimbulkan perubahan
artinya.
Ramadhan,
dituliskan dalam kaedah bahasa Arab, juga dalam kitab al-Qur'an dengan memakai
huruf-huruf, antara lain: huruf ro, mim, dhodh, alif,
dan nun, ROMADHON.....!
Jika
diucapkan dengan ucapan RAMADAN, maka
tulisannya adalah huruf ro, mim,
dandal, RAMADAN.....!
Ramadan
dalam bahasa Arab artinya adalah "penyakit mata yang hampir buta". Kita tidak bisa
membayangkan jika ramai-ramai orang menyanyikan "
MARHABAN YA RAMADAN.......", yang artinya adalah "
SELAMAT DATANG PENYAKIT BUTA...."
Di
negara Indonesia tercinta ini, sudah menjadi satu kenyataan yang umum, bahwa
para artis, penyiar, dan penyaji berita ramai-ramai melakukan kesalahan ucap
pada kata romadhon.
Mereka
biasa menyebutkannya ramadan saja.
Sedikitpun
mereka tidak mau belajar dan sangat merasa tidak ada beban dan tahu malu dalam
meneruskan kebiasaan salah itu.
Sikap
mereka sangat jauh berbeda pada saat melafadzkan kata-kata asing selain Arab,
sebut saja Inggeris misalnya.
Mereka
akan mati-matian belajar mengucapkannya dengan tepat, bahkan lengkap dengan
intonasi dan aksennya sekalian.
Mungkin
mereka sangat merasa malu jika ketahuan salah ucap pada kata-kata bahasa
Inggeris itu.
Anehnya,
rasa malu itu sama sekali tidak wujud saat melafadzkan kata-kata asal bahasa
Arab.
Padahal,
kesalahan berbahasa Inggeris tidak ada resiko apa-apa di akherat, sedangkan
kesalahan pada masalah agama sangat beresiko kelak di alam akherat.
Kalau
mereka berdalih bahwa ramadan itu sudah menjadi bahasa Indonesia serapan, maka
alangkah lebih baiknya jika mereka sekalian saja memakai kata yang berasal dari
bahasa Indonesia asli yaitu bulan puasa. " Selamat datang bulan
puasa.......", akan jauh lebih enak, bukan....?
Buat
apa berlagak keren kalau ternyata salah...?
Negara
Indonesia yang lebih 200 juta penduduknya beragama Islam, semestinya dapat
menjadi contoh teladan bagi bangsa-bangsa lain di dunia yang penduduk muslimnya
jauh lebih kecil. Baik dalam hal ibadah, moral, budaya, prilaku insani,
termasuk tentunya penyebutan lafadz-lafadz kata dan kalimat yang berkenaan
dengan Islam. Amin.......
Semoga
jawaban ini bermanfaat, dan menjadikan kita dapat mengucapkan dengan benar nama
bulan yang agung ini, ROMADHON.....!
Wallahu
A'lam bishshowab
Silahkan SHARE note ini ke rekan anda jika menurut
anda note ini bermanfaat
0 comments: