Posted by
Unknown
|
0
comments
Jangan Mengeluh
Jangan Mengeluh
Janganlah
kau mengeluh tentang suatu bencana yang menimpamu kepada siapa pun, baik kepada
kawan maupun lawan.
Jangan
pula menyalahkan Tuhanmu atas semua takdir-Nya bagimu, dan atas ujian yang
ditimpakan-Nya atasmu. Beritakanlah semua kebaikan yang dilimpahkan-Nya atasmu.
Beritakanlah semua kebaikan yang dilimpahkan-Nya kepadamu, dan segala puji
syukur atas semua itu.
Kedustaanmu
menyatakan puji syukurmu atas sesuatu rahmat yang sesungguhnya belum datang
kepadamu, lebih baik ketimbang cerita-ceritamu perihal kepedihan hidup.
Adakah
ciptaan yang sunyi dari rahmat-Nya?
Allah
SWT berfirman: "Dan jika kamu hitung nikmat-nikmat Allah, kamu takkan
sanggup menghitungnya." (QS. 14:34)
Betapa
banyak nikmat yang telah kau terima, dan tak kau sadari!
Jangan
merasa senang dengan ciptaan, jangan menyenanginya, dan jangan menceritakan hal
ihwalmu kepada siapa pun.
Cintamu
harus kau tujukan hanya kepada-Nya, merasa senanglah dengan-Nya dan mengeluhlah
hanya kepada-Nya.
Jangan
kau lihat orang lain, karena mereka tak memberi manfaat dan mudharat.
Segala
suatu adalah ciptaan-Nya, di tangan-Nyalah sumber gerak atau diam mereka.
Kemaujudan mereka sampai detik ini pun semata-mata karena kehendak-Nya.
Dialah
penentu derajat mereka.
Barangsiapa
dimuliakan-Nya, maka takkan ada yang mampu menjadikannya hina.
Dan
barangsiapa dihinakan-Nya, takkan ada yang mampu menjadikannya mulia.
Jika
Allah berkehendak menimpakan keburukan atasmu, tak seorang pun sanggup
mencegahnya, selain Ia sendiri. Dan jika Ia berniat melimpahkan kebaikan, tak
seorang pun sanggup menahan turunnya rahmat-Nya.
Nah,
bila kau mengeluh terhadap-Nya, padahal kau menikmati rahmat-Nya, kau tamak,
dan menutup mata atas yang kau miliki, maka Allah murka kepadamu, mencabut
kembali nikmat-Nya darimu, mewujudkan segala keluhanmu, melipatgandakan
kesusahanmu, dan memperhebat hukuman, kemurkaan dan kebencian-Nya kepadamu. Kau
menjadi terhinakan di mata-Nya.
Oleh
kerana itu, janganlah mengeluh sedikit pun, walau jasadmu digunting-gunting
menjadi serpihan-serpihan kecil daging.
Selamatkanlah
dirimu!
Takutlah
kepada Allah!
Takutlah
kepada Allah!
Takutlah
kepada Allah!
Sesungguhnya,
sebagian besar musibah yang menimpa anak Adam, dikarenakan oleh keluhan-keluhan
mereka terhadap-Nya.
Kenapa
menyalahkan-Nya?
Padahal
Ia Maha pengasih, Maha adil, Maha sabar, Maha pengasih, Maha penyayang, dan
yang lemah-lembut terhadap hamba-hamba-Nya, melebihi seorang doktor yang sabar,
pengasih, penyayang, ramah, yang juga kerabat si pesakit.
Dapatkah
kau temui sesuatu kesalahan pada diri seorang ayah atau ibu yang berhati mulia.
Nabi
Suci saw., telah bersabda:
"Allah
lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya berbanding seorang ibu terhadap
anaknya."
Wahai
yang dirundung malang!
Tunjukkanlah
perilaku terbaik.
Tunjukkanlah
kesabaranmu bila musibah menimpamu, meski kau tak berdaya kerananya.
Bersabarlah selalu, meski kau kepayahan dalam menyerahkan diri kepada-Nya.
Bertakwalah
selalu kepada-Nya.
Ridha
dan rindulah kepada-Nya.
Jika
masih kau temui kedirianmu, bergegaslah keluar darinya.
Bila
kau terhilang, dimanakah kau kan didapat?
Dimanakah
kau?
Belumkah
kau dengar firman Allah:
"Diwajibkan
atas kamu berperang, sesungguhnya berperang itu sesuatu yang kamu benci. Bisa
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan mungkin kamu menyukai
sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Dan Allah Maha-mengetahui, sedang kamu tak
mengetahui." (QS 2:216).
Pengetahuan
ihwal hakikat segala suatu tercabut dari hatimu dan tertutup dari penglihatanmu
oleh tabir.
Oleh
karena itu, jangan berlebih-lebihan dalam membenci ataupun mencintai sesuatu.
Ikutilah segala ketentuan syariat dalam segala keadaan, jika kau benar-benar
saleh. Setelah kau jalani hal ini, maka ikutilah semua perintah tentang
wilayat, dan teguhlah selalu. Ridhalah atas ketentuan-Nya dan berdamailah
dengan kehendak-Nya. Dan, luruhlah ke dalam keadaan badal, ghauts dan
shiddiq.
Bertolaklah
senantiasa dari jalan nasib, jangan berdiri di tengah-tengahnya, gantilah
dirimu dan hasratmu (dengan kehendak-Nya), dan tahanlah lidahmu dari segala
keluhan. Bila hal ini telah kau jalani, maka Tuhanmu mengaruniamu kebaikan berlimpah,
kehidupan yang nyaman dan bahagia, dan melindungimu, karena ketaatanmu
kepada-Nya.
Bila
di dalam diri manusia, bersarang berbagai dosa, noda dan kesalahan, maka tak
layak baginya bersama-Nya, sebelum ia bersih dari dosa-dosa.
Tak
seorang pun dapat mencium ambang pintu-Nya, kecuali ia suci dari noda ujub,
sebagaimana tak seorang pun layak bersama raja, kecuali ia bersih dari noda dan
bau busuk.
Nah,
semua musibah tak lain adalah sarana penebus dan pembersih diri. Nabi saw.
Telah bersabda: "Demam sehari dapat menebus dosa sepanjang tahun."
Futuuhul
ghaib Risalah 18
Mutiara
karya Syeikh Abdul Qadir Jailani
0 comments: